Bunda Shalihah, pernah
dengar dan masih inget kisahnya Yuyun? Seorang gadis malang yang berada di
tempat yang salah dan waktu yang tak tepat. Sedih dan miris banget
kalau mengingatnya.
Yuyun gadis 14 thn yg di perkosa bergiliran
oleh 14 remaja setelah mereka menonton video porno dan dalam keadaan
mabuk. Yang setelah di gilir 14 pria lalu mayat nya di buang ke jurang
bagaikan benda yang tak berguna 😥
Atau gak usah jauh-jauh, di kota kita tercinta juga ada kejadian yang
baru-baru ini terjadi. Sepasang remaja SMP berbuat mesum di toilet umum
dengan masih memakai seragam sekolah nya.
Dan bahkan ada juga yang
berbuat mesum di kolam renang umum di daerah Pontianak Barat, tanpa
memperdulikan bahwa di tempat itu banyak orang dan anak kecil yang juga
sedang memakai fasilitas umum tsb.
Mereka seakan tak punya rasa malu
lagi berada di keramaian melakukan perbuatan asusila. Bahkan ketika ada
yang menegur nya, mereka menjawab enteng dan nyeleneh dengan mengatakan
"ahhhh kayak gak pernah muda aja" 😠😠
Muak rasanya yah Bun 😏
Di usia remaja, mereka yang harusnya di penuhi dengan prestasi tetapi
otak nya sudah di isi dengan pikiran kotor untuk melakukan perbuatan yang
sebenarnya belum pantas mereka lakukan.
Dan setelah di telusuri kasus kasus di atas bersumber dari satu kata PORNOGRAFI..!
Bunda soleha... PORNOGRAFI bagaikan candu bagi mereka yang sudah menikmati nya.
Kenapa begitu? 🤔
Karena konten pornografi di tangkap secara visual langsung masuk ke dalam
sistem lindik di dalam otak kecil dan merangsang hormon dopamine yang
efeknya menimbulkan kecanduan dan pada saat bersamaan tubuh mengeluarkan
hormon kenikmatan seperti orang bersetubuh.
Meski hal ini
terjadi di otak kecil tetapi bagian otak yang mengalami kerusakan berat
ada pada bagian depan (PRE FRONTAL CORTEK/PFC) yang letaknya tepatnya di
atas alis mata bagian kanan.
Bagian ini berfungsi untuk Kontrol
diri, mengatur emosi, membuat perencanaan dan keputusan, juga perilaku
sosial yg benar. Dan bagian ini lah yang membedakan kita manusia dengan
binatang.
Bunda.. jika bagian ini rusak maka akibatnya sangat
fatal. Ngeri saya memikirkan nya Bun, karena berpotensi untuk melakukan
tindak kekerasan dan tak menghiraukan norma sosial di masyarakat.😥😥😥
Teringat perkataan dari ka Hilman, seorang psikolog dari yayasan KITA DAN
BUAH HATI di seminar INTERNET BAIK yang diadakan oleh salah satu provider
nasional di Pontianak beberapa hari yang lalu, bahwa salah satu cara untuk
menstimulasi bagian PFC agar bekerja dengan baik yaitu dengan Sujud ketika
kita shalat.
Bunda sholehah, benar lah bahwa Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 45:
"Sesungguhnya Shalat itu MENCEGAH perbuatan keji dan mungkar".
Mencegah bisa di artikan "mengontrol", berarti kita sebagai muslim
minimal 34 kali melakukan sujud dalam Shalat dan itu ternyata mengaktifkan
fungsi PFC dlm otak kita. Allahu Akbar..
Demikian pula
Rasulullah ﷺ, telah meminta kita umatnya agar mulai mendidik anak anak
shalat sejak usia 7th. Usia Tamyiz yang berarti usia yang telah mampu
membedakan antara baik dan buruk.
Bunda, jika kita sebagai orang
tua telah mampu mendidik anak anak kita untuk shalat dengan benar, agar
mereka bisa mendapatkan kontrol diri yang baik.
Maka rasanya
tak hilang harapan bahwa kita mampu menciptakan generasi yang siap
menghadapi era digital dengan segala pengaruh baik dan buruknya.
Generasi yang mampu menolak "bahaya" yang datang padanya, generasi yang
mampu mengendalikan diri nya dalam menghadapi gejolak usia mudanya.
Lalu satu lagi bunda Sholehah, jangan pernah putus Doa untuk anak anak
kita. Minta hanya dengan ALLAH agar anak anak kita selalu dalam
penjagaan-NYA, selalu dalam lindungan-NYA dan selalu dalam Bimbingan-NYA
*Umma raif 3/12/2017
MasyaAllah tulisan kakak ne keren-keren euy, saye jadi asyik membacanya. budewey mengomentari tulisan ini, saye pon geram kak dengan kejadian yang akhir-akhir ini meresahkan terutama saye dan mungkin kawan-kawan yang lain. Literasi digital emang harus sering kite kampanyekan bahkan edukasi yang serius untuk anak-anak kite juga untuk orang dewasa. Karena dengan begitu hebatnya lipatan waktu dan kejadian dalam genggaman gadget itu sangat memberikan potensi yang luar biasa bagi meluasnya penyebaran content2 pornografi yang dapat diakses oleh anak-anak kite. Hmmm....kudu hati-hati saat memberikan HP ke anak-anak kite ye....
BalasHapus